Langkah Cerdas Menghadapi Gempa Oleh SPAB: Simulasi Evakuasi Terintegrasi di MAN 1 Banyuwangi
Jurnalistik Mansawangi—Simulasi evakuasi pasca-gempa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi memasuki hari kedua, dengan melibatkan Satuan Penanggulangan Bencana (SPAB). Kegiatan ini berlangsung dengan lancar serta tertib, Sabtu (2/11/2024).
Gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter yang terjadi hari ini menyebabkan kerusakan gedung di lingkungan Madrasah dan sekitarnya. Simulasi evakuasi ini dimulai dengan bunyi sirene yang menandakan bahwa telah terjadi gempa. Pada saat ini seluruh siswa Madrasah serta warga Man 1 Banyuwangi diminta untuk menjaga bagian kepala dengan menutupinya menggunakan tangan kanan dan melindung bagian tengkuk leher menggunakan tangan kiri.
Menurut laporan dari petugas aman bencana, ditemukan empat korban dalam proses evakuasi. Korban terdiri dari dua siswa yang mengalami luka-luka akibat tertindas puing bangunan. Tim medis segera memberikan bantuan pertama dengan membawa mereka ke tempat terdekat untuk perawatan lebih lanjut. Untuk menghadapi kepanikan warga sekitar Madrasah, Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS) Mansawangi menghimbau agar tetap tenang serta jangan berlari, jangan berisik, jangan mendorong, dan jangan kembali untuk menghindari gempa susulan.
"Harapan kami di tim SPAB adalah agar setiap simulasi penyelamatan korban gempa di MAN 1 Banyuwangi tidak hanya menjadi latihan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Melalui kerja sama dan pengetahuan yang cukup, kita bisa menghadapi bencana dengan lebih baik," jelas Rachmawan sebagai tim SPAB.
Kegiatan simulasi evakuasi gempa bumi yang dilakukan oleh SPAB berhasil meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat terhadap bencana alam. SPAB menunjukkan komitmennya dalam membekali warga Mansawangi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melindungi diri dan orang lain saat terjadi bencana.