Berita

Acara ini diselenggarakan sebagai tribute to Armayana dan Hasnan Singodimayan. Tujuan dari acara ini adalah untuk mengembangkan minat dan bakat bagi literasi muda, khususnya di Banyuwangi, pada era digital saat ini. Founder Komunitas Pegon mengatakan bahwa acara ini dilatarbelakangi oleh pengembangan literasi anak-anak milenial pada era 5.0. Kepala MAN 1 Banyuwangi, Abdul Hadi Suwito, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk diikuti siswa dalam menumbuhkan minat dalam berliterasi di era serba digital ini.

Acara "Jambore Literasi Banyuwangi Book Fair" dibuka oleh Suratno selaku Kepala Dinas Pendidikan. Dalam sambutannya Suratno mengatakan, "Acara seperti ini harus banyak diselenggarakan untuk membudayakan literasi khususnya bagi para milenial muda di Kabupaten Banyuwangi." Selain pameran buku,  digelar juga diskusi bersama terkait sastrawan Banyuwangi. Diskusi dilakukan oleh 5 narasumber, antara lain Hasan Basri dari Dewan Kesenian Blambangan,  H. Abdullah Fauzi dari Dinas Pariwisata, Taufiq Wr Hidayat dan  Fatah Yasin. Mereka menceritakan pengalaman yang menarik selama berinteraksi dan  berkarya bersama  kedua tokoh sastrawan Banyuwangi, yaitu Armaya dan Hasnan Singodimayan. Kedua tokoh tersebut mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan literasi di Banyuwangi.

Sebelum penutupan acara para narasumber memberikan kesempatan tanya jawab kepada para peserta yang hadir. Membaca dan menulis dapat dilakukan dengan baik ketika ada rasa keinginan yang tinggi. Namun, menulis juga bisa dilakukan dengan mudah ketika inspirasi muncul secara tiba-tiba. Tulislah meskipun hanya satu kata sebagai key words.