Berita

BPBD Jatim mengadakan pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pada 30 --31 Agustus 2022 di MAN 1 Banyuwangi. Acara ini dimulai pukul 07.20 dengan diawali oleh registrasi peserta. Pukul 07.50 dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Tangguh yang dipimpin oleh Erma Rahmadani, S. Sos.

Acara yang dipandu oleh Nurul Ludfia Rochmah, M. Pd. ini diikuti oleh 70 peserta perwakilan dari OSIM, PA, Bansus, Jurnalistik, Gamelan, dan PMR. Kepala BPBD JAWA Timur dan BPBD Banyuwangi, serta perwakilan dari kantor Kemenag Banyuwangi ikut menghadiri acara yang dilaksanakan di Aula MAN 1 Banyuwangi ini.

Untuk mengawali kegiatan, acara ini dimulai dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Akhmad Musollin, S. Ag., M.Pd.I. Kemudian, dalam sambutan Kepala Madrasah, Abd. Hadi Suwito,"Kesehatan dan kekuatan fisik benar benar harus menjadi prioritas, sewaktu-waktu dibutuhkan karena bencana alam tidak akan terduga."

Acara dibuka secara resmi oleh Kasi Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur, Apal Supendi, S.E, M.M. Beliau mengatakan bahwa MAN 1 Banyuwangi merupakan salah satu dari 38 wilayah yang mendapatkan kesempatan untuk didiklat ditetapkan sebagai satuan pendidikan aman bencana, se-Indonesia. Hal ini mengingat Banyuwangi termasuk wilayah yang rawan bencana. Setelah penyampaian sambutannya dilanjutkan berfoto bersama dan penyerahan masker, hand sanitizer, serta poster.

Kegiatan ini tidak hanya penuh dengan pemaparan dari pemateri, tetapi peserta juga dilibatkan secara aktif. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama tetap berada di aula untuk diskusi berkas BPBD, dan kelompok kedua beralih ke panggung untuk menerima materi tanggap bencana. Kegiatan di panggung juga berisi praktek pencegahan bencana alam seperti memadamkan api, mengamankan kepala pada saat gempa dan praktik memasang tandu. Pada pukul 12.00 sosialisasi hari pertama BPBD di MAN 1 Banyuwangi ditutup dengan bernyanyi bersama.

Hari kedua, tanggal 31 Agustus 2022, kegiatan tetap berada di aula yang dimulai pada pukul 07.40. Diawali dengan menyanyikan Hymne Bhakti Pertiwi. Setelah itu, pemutaran video simulasi bencana di SMAN 1 Pundong, Yogyakarta. 

Agenda untuk hari kedua adalah praktik simulasi bencana dimulai ketika ada sirine tanda bahaya yang berbunyi. Gladi bersih dilakukan di kelas X-1 dan X-2 dengan titik kumpul di tengah lapangan. Tim BPBD langsung mengambil video sama seperti simulasi bencana di SMAN 1 Pundong.

Saat semua berkumpul di tengah lapangan, pemateri menjelaskan tentang segitiga api dan cara memadamkan api secara tradisional dengan menggunakan alat yang disebut dengan apar. Penjelasan yang sudah didapatkan pada hari pertama diimplementasikan pada simulasi pada hari kedua. Kemudian memasuki acara terakhir, fasilitator lainnya menyatakan bahwa acara dinyatakan sukses. Ia juga berharap kegiatan ini tidak cukup sampai disini dan berharap akan muncul relawan-relawan muda di MAN 1 Banyuwangi. Acara kemudian ditutup oleh Kepala BPBD Kabupaten dilanjutkan dengan penyerahan dokumen SPAB kepada Kepala Madrasah dan berfoto bersama.