
MAN 1 Banyuwangi Perkuat Karakter dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa
Humas Mansawangi, [01/09/25] – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Darul Muta'alimin MAN 1 Banyuwangi pagi ini, seiring dengan dilaksanakannya kegiatan pembiasaan rutin, Sholat Dhuha berjamaah, yang langsung diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf. Kegiatan spiritual ini tidak hanya berhenti pada sholat, namun dilanjutkan dengan pembacaan istighosah (doa bersama) untuk memohon keselamatan dan kebaikan.
Sebelum istighosah dimulai, Kepala MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono, S.Pd. M.M., memberikan pengantar yang berisi arahan dan imbauan penting terkait situasi bangsa saat ini. Dalam amanatnya, beliau menekankan peran aktif siswa sebagai generasi penerus yang cerdas.
Sugeng Maryono dengan jelas menyampaikan tiga poin utama yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta didik:
1. Larangan Berkomentar di Media Sosial. Beliau mengingatkan agar siswa/i bijak dalam menggunakan media sosial. "Hindari mengomentari hal-hal yang dapat memecah belah persatuan, menyebar hoaks, atau menimbulkan konflik. Gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif dan menambah wawasan," pesannya.
2. Larangan Mengikuti Demonstrasi. Kepala Madrasah menegaskan bahwa tugas utama siswa adalah belajar. "Fokuslah pada pendidikan. Jangan terlibat atau mengikuti aksi demonstrasi yang dapat membahayakan keselamatan dan mengganggu konsentrasi belajar," tegas Sugeng.
3. Belajar Sebagaimana Biasa. Beliau menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan rutinitas. "Kondisi negara akan tetap baik jika generasi mudanya tetap disiplin dan giat menuntut ilmu. Tetaplah belajar dengan tekun, raih prestasi setinggi-tingginya untuk membanggakan orang tua, madrasah, dan bangsa Indonesia," ujarnya.
Setelah pengarahan, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan istighosah yang dipimpin oleh ustad Ahmad. Mushollin. Istighosah ini dilakukan dengan khidmat, dengan harapan dipanjatkan doa untuk keselamatan dan kebaikan seluruh warga madrasah secara khusus, serta keselamatan dan keberkahan bagi Kabupaten Banyuwangi dan Negara Indonesia secara umum.
Sugeng Maryono menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya ritual, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi nyata madrasah melalui doa. "Kita percaya bahwa kekuatan doa sangat besar. Dengan istighosah ini, kita ingin mengirimkan energi positif dan memohon kepada Allah SWT agar negeri kita dilindungi dari segala marabahaya, dijauhkan dari perpecahan, dan selalu diberikan jalan terbaik untuk kemajuan bersama," paparnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa. Mereka merasa lebih tenang dan termotivasi untuk lebih fokus pada tujuan pendidikan mereka sambil tetap dapat berkontribusi untuk bangsa melalui cara-cara yang positif dan damai.
Dengan adanya program pembiasaan ini, MAN 1 Banyuwangi kembali meneguhkan komitmennya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki spiritualitas yang kuat, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.(BIM)